Sabtu, 06 Mei 2017

Paes Ageng Hijab

Adat pernikahan Jawa, kadang tidak bisa lepas dengan sanggul beserta paesnya. Tapi, hal ini menjadi penghalang yang cukup memberatkan bagi wanita yang berhijab. Akan aneh rasanya jika harus melepas jilbab untuk satu dua hari. Tapi sekarang, kamu yang berhijab tetap bisa memakai paes, lho! Metode makeup yang makin canggih sudah bisa mengatasi perkara ini.


Berikut kami sajikjan Inspirasi hijab berpaes khusus untuk kamu para wanita yang berhijab.

1. Paes Solo Putri dan sanggul bokornya memang punya khas tersendiri. Kebaya dengan krah leher panjang dan bunga di samping telinga akan membantu menutupi auratmu.

Lehermu akan tertutup dengan kebaya berkrah tinggi dan panjang. Telingamu pun tak akan terekspos, karena bunga-bunga di samping telinga akan menjadi penutupnya. Sanggul pun tetap bisa terpasang apik dan ditutupi dengan kain berwarna hitam sehingga bisa merata. Keanggunanmu akan menjadi pusat perhatian!

2. Memilih manset atau inner berwarna kulit atau yang senada dengan kebaya wajib hukumnya. Agar tetap selaras dan serasi saat dipakai nantinya.

Kebaya pada awalnya memang dibuat dengan bagian dada yang agak terbuka. Jika kebaya pernikahan yang kamu siapkan berbentuk seperti ini, mencari manset atau inner adalah wajib untuk dilakukan. Agar tetap cocok dengan warna kebayanya, kamu bisa memilih warna kulit atau yang senada dengan kebayamu.
Akan lebih selaras dan elegan jika terdapat sedikit warna emas, yang akan membuat level keanggunanmu naik drastis. Tenang, bagian telinga akan tertutup dengan sempurna. Kamu hanya perlu duduk manis dan menyambut tamu di pelaminan!

3. Paes Ageng Solo akan sempurna dengan melati beserta centhung-nya. Sanggulnya pun tidak benar-benar dari rambut aslimu, pas dengan melati di bagian belakang.

Ada penutup telinganya
Sanggul palsu yang menyerupai sanggul beneran sudah tercipta dengan indahnya. Pas untuk dikenakan di hari spesialmu, tanpa perlu khawatir untuk membuka hijabmu. Apalagi paes Ageng solo yang sederhana dengan roncean melati di bagian belakang, akan membuat penampilanmu makin sempurna.

4. Lengkungan di dahi memang jadi khasnya paes Ageng Solo. Melambangkan kedinamisan yang dimiliki wanita Jawa.

Segala detil yang terpasang dengan indahnya di kepala seorang wanita di adat pernikahan Jawa, menyiratkan banyak arti. Walau berhijab, tiap benda ini tidak boleh absen untuk dikenakan. Mulai dari roncean melati, bunga yang terselit di rongga sanggul dekat telinga, hingga centhung dan masih banyak lainnya. Tenang, selama kamu sudah menemukan inner dan penutup kepala yang pas dalam segi warna dan kenyamanan, kecantikan ala jawamu bisa didapat dengan sempurna.

 

5. Paes Ageng Jogja pun memiliki khasnya sendiri. Dari prada hingga alis menjangan tak bisa dipisahkan dan serasi walau kamu memakai hijab

 

Paes yang berasal dari Solo dan Jogja sekilas terlihat sama, tapi memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Jika bentuk prada Solo yang lebih melengkung, paes Jogja lebih lancip dan memiliki tambahan warna emas di tepiannya. Alisnya pun menyerupai tanduk rusa, maka dari itu dinamakan alis menjangan. Tenang, walaupun ciri khasnya berbeda, tak perlu khawatir aurat terbuka, karena inner dan penutup kepala siap menjadi teman terbaik di hari bahagiamu ini.

 

6. Citak atau yang terlukis di tengah kening jadi pembeda untuk paes Ageng Jogja. Tak melulu kemben, kebaya sudah dijadikan padupadan alternatif yang wajib.

Dengan headpieces yang Jawa banget

Kamu tak perlu bingung memilih antara paes ageng Solo atau Jogja, karena banyak hal yang membedakan. Jika paes Ageng Jogja memiliki citak–yang ada di tengah kening, Solo tak memiliki itu.

 

7. Mengenakan headpieces yang Jawa banget lengkap dengan sumping, centhung hingga gunungannya pun tak masalah. Berdiri lama di pelaminan menyambut tamu tetap percaya diri!

Headpieces atau aksesoris di kepala memang tidak pernah absen, apalagi untuk mempercantik penampilan pengantin wanitanya. Aksesoris yang Jawa banget pun bisa kamu pakai saat mengusung adat Jawa, apalagi dengan paes Ageng Jogja.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar